TUGAS
PEREKONOMIAN INDONESIA
PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA, PASAR MONOPOLI
OLEH
:
NAMA : ANDIKA BRIPO
NPM : 12 020 1007
KELAS : IV A2
DOSEN PEMBIMBING :
LILA WARDIANA, S.E., MM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GAJAH PUTIH
TAKENGON
TAHUN AKADEMIK 2014
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik dan lancar. Tugas ini merupakan bentuk tugas Pertama semester IV
Mata Kuliah Perekonomian Indonesi sebagai salah satu penilaian terhadap proses pembelajaran prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Putih Takengon.
Tugas ini tidak dapat tersususn dengan baik tanpa bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Ibu Lila Wardiana. S.E,MM. Semoga budi baik dan jasa-jasa Ibu akan
mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT. Amin.
Meski dalam penyusunan Tugas ini, penulis telah berusaha
dengan maksimal, namun penulis masih merasa memiliki kekurangan dalam Tugas ini,
maka dari itu penulis meminta kritik dan saran untuk tugas ini. Kami berharap
Tugas ini dapat di terima dengan baik oleh dosen pembimbing khususnya.
Takengon 18 Maret
2014
Penulis
Hendrianto
Pengertian
Pasar atau Definisi Pasar adalah tempat bertemunya
calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan
pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan
jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual
belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Jenis-Jenis Pasar
Jenis – Jenis Pasar
dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis barangnya.
Menurut dari bentuk
kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata
ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut
ini:
Ø
Pasar Nyata
Pasar nyata adalah
pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh
pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
Ø
Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah
pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan
tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya
saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Jenis pasar
menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya,
jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
Ø
Pasar Tradisional
Pasar tradisional
adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat
mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan
adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
Ø
Pasar Modern
Pasar modern adalah
pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga
pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal,
plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis
Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya
menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar
buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.
Jenis – Jenis
Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut
keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
- Pasar Lokal
- Pasar Daerah
- Pasar Nasional dan
- Pasar Internasional
Pengertian dan Macam-macam
Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya
Pasar menurut
struktur dibedakan menjadi empat macam yaitu pasar persaingan sempurna,
monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.
a)
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri berikut ini.
o
Banyak penjual dan pembeli.
o
Barang yang diperjualbelikan
sejenis (homogen).
o
Penjual maupun pembeli memiliki
informasi yang lengkap tentang pasar.
o
Harga ditentukan oleh pasar.
o
Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar
pasar.
o
Tidak ada campur tangan pemerintah. Contoh
pasar persaingan sempurna antara lain pasar hasil-hasil pertanian.
b)
Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar.
c)
Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli terdapat ciri-ciri berikut ini.
o
Hanya ada satu penjual sebagai
pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
o
Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi
dagangannya.
o
Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada
hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
o
Jenis barang yang diperjualbelikan hanya
semacam.
o
Tidak adanya campur tangan
pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT Pertamina (persero), PT Perusahaan
Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
d)
Pasar Persaingan
Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri-ciri berikut ini.
o Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
o Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun,
pasta gigi, dan minyak goreng.
o Terdapat banyak penjual yang
besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
o Penjual mudah menawarkan
barangnya di pasar.
o Penjual mempunyai sedikit
kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
o Adanya peluang untuk bersaing
dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
e)
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contoh:
perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli mempunyai ciri-ciri berikut ini.
o Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu
penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
o Produk-produknya berstandar.
o Kemungkinan ada penjual lain
untuk masuk pasar masih terbuka.
o Peran iklan sangat besar dalam
penjualan produk perusahaan.
Berbagai Macam Pasar Kerja Yang Ada di Indonesia
Apa yang dimaksud dengan pasar kerja? Pasar kerja merupakan sarana tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli tenaga kerja. Yang dimaksud penjual tenaga
kerja disini adalah para pencari kerja dan pembeli tenaga kerja adalah lembaga/perusahaan
yang memerlukan tenaga kerja. Jadi di pasar
kerja lah yang mengkoordinasikan pertemuan antara pencari kerja dan perusahaan
yang memerlukan tenaga kerja.
Di Indonesia sendiri, penyelenggaraan
pasar tenaga kerja ditangani oleh
Departemen Tenaga Kerja. Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat
menyampaikan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta
persyaratannya ke Departemen Tenaga Kerja. Kemudian Depnaker akan mengumumkan
kepada masyarakat umum tentang adanya permintaan tenaga kerja tersebut.
Pasar kerja bisa mempengaruhi pola penentuan upah. Pasar kerja terbagi menjadi 3 jenis yaitu
1. Pasar Bersaing Sempurna; "Banyak Perusahaan VS Banyak
Buruh/Pekerja" Pasar bersaing sempurna dicirikan oleh dua
hal yaitu :
- Keseimbangan kekuatan antara sisi permintaan dengan sisi penawaran,
- Kesempurnaan informasi.
Sebagai ilustrasi seringkali
dinyatakan bahwa pasar bersaing
sempurna (pasar kompetitif) dicirikan
oleh jumlah pencari kerja dan jumlah perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja
yang sama banyaknya. Sama-sama banyak disini tidak hanya mengacu kepada jumlah
fisik, melainkan lebih kepada tingkat independensinya, baik diantara tenaga
kerja maupun juga diantara perusahaan. Mengingat diantara tenaga kerja maupun
diantara perusahaan memiliki independensi (kemandirian/tidak ada
ketergantungan), maka kedua belah pihak secara individual tidak memiliki
kekuatan nyata untuk menentukan tingkat upah. Dalam situasi ini upah ditentukan
berdasarkan keseimbangan kekuatan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja.
Table 1. Upah di Pasar Bersaing Sempurna
Kondisi pasar bersaing sempurna di ilustrasikan
Gambar 1, dimana terdapat kurva penawaran tenaga kerja (S) yang identik dengan
biaya marginal (marginal cost of labour atau MCL) dan ada kurva permintaan
tenaga kerja (D) yang identik dengan kurva produktivitas marjinal (marginal
productivity of labor atau MPL). Perpotongan antara kurva permintaan dan kurva
penawaran terjadi pada titik E sebagai suatu titik pertemuan antara penawaran
dan permintaan. Dimana baik buruh dan pengusaha sepakat untuk menawarkan dan
mempekerjakan sebanyak L* tenaga kerja dengan tingkat upah W*.
2. Pasar Monopsoni; "Satu Perusahaan VS Banyak Buruh/Pekerja"
Pasar monopsoni digambarkan sebagai sebuah pasar yang hanya memiliki satu pembeli dan
banyak penjual. Dalam pasar tenaga
kerja, hal ini bermakna hanya satu perusahaan yang membutuhkan jasa pekerja,
akan tetapi ada banyak sekali tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan.
Pengertian "satu
perusahaan" bukan berarti secara fisik, tetapi perusahaan-perusahaan
tergabung dalam "satu asosiasi perusahaan" yang membuat perilaku
seragam diantara anggotanya. Dengan demikian "perusahaan monopsoni"
(satu perusahaan tadi) memiliki kekuatan nyata dalam pasar untuk menentukan tingkat upah. Dalam
situasi ini upah buruh/pekerja sering berada dibawah tingkat produktivitasnya
atau dengan kata lain terjadi eksploitasi tenaga kerja.
Table 2. Upah di Pasar Monopsoni
Pasar kerja monopsonistik, diilustrasikan pada Gambar-2, Dimana Kurva MCL
tidak lagi identik dengan kurva S. Kurva MCL berada diatas kurva S, sementara
kurva D tetap identik dengan MPL. Dalam pasar
persaingan sempurna keseimbangan akan terjadi ketika MCL= MPL, dimana upah sama
dengan marginal produktivitas tenaga kerja (MPL). Sedang pada situasi pasar monopsoni keseimbangan berada pada
titik E, dimana upah sebesar W*, sedangkan penyerapan tenaga kerja adalah
sebanyak L*. Terlihat di sini, bahwa pada kondisi L*, tingkat produktivitas
buruh adalah MPL yang lebih tinggi daripada W* atau keseimbangan upah berada di
bawah marginal produktivitasnya
Ini berarti, dalam keseimbangan pasar tenaga kerja yang monopsonistik, buruh
dibayar lebih rendah dibandingkan produktivitasnya. Selisih antara
produktivitas buruh dengan upah yang diterima ini sering disebut sebagai
eksploitasi.
Dalam kondisi demikian, cukup alasan
bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan upah minimum, misalnya sebesar Wm.
Dengan kebijakan ini, keseimbangan akan bergeser dari E ke F. Dengan mudah bisa
dilihat, bahwa upah akan naik dari W* ke Wm, dan penyerapan tenaga kerja juga
akan naik dari L* ke Lm. Jelas bahwa, tidak seperti dalam kasus pasar kompetitif, penetapan upah minimum
justru berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Itulah mengapa, pasar tenaga kerja yang monopsonistik
dianggap sebagai justifikasi teoretis bagi pemberlakuan upah minimum.
3. Pasar Monopoli; "Banyak perusahaan VS Satu Buruh"
Pasar monopoli secara sederhana digambarkan terdapat banyak perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja tetapi hanya ada satu pencari kerja.
Pengertian "satu pencari
kerja" bukan berarti secara fisik, tetapi satu serikat buruh/pekerja yang
sangat kuat sehingga membentuk keseragaman perilaku tenaga kerja. Dengan
demikian satu Serikat Buruh memiliki kekuatan untuk menentukan tingkat upah
dalam pasar tenaga kerja. Dalam
situasi ini upah pekerja adalah upah maksimum dan kenaikan upah mendorong
peningkatan pengangguran. Pasar kerja
di mana Serikat Pekerja memiliki kekuatan monopoli diilustrasikan pada Gambar
3.
Table 3. Upah di Pasar Monopoli
Apabila pasar kerja bersaing sempurna keseimbangan
akan tercapai di titik E. Dalam keseimbangan seperti ini upah akan mencapai
sebesar W* dan jumlah tenaga kerja yang di minta perusahaan adalah sejumlah L*.
Pada tingkat upah sebesar W*, ini belum memuaskan para buruh. Maka SB kemudian
menuntut upah yang lebih tinggi yaitu W1. Pada tingkat upah itu
perusahaan-perusahaan hanya bersedia mempekerjakan tenaga kerja sebanyak L1,
sedangkan penawaran tenaga kerja pada tingkat upah W1 adalah sebesar L2. Maka
terdapat pengangguran dalam pasar
kerja sebanyak L1 – L2
Casino Tycoon: Casino Tycoon - Jetstar Hotels, Biloxi
BalasHapusBook 제주도 출장샵 a room 속초 출장마사지 at Casino Tycoon 동두천 출장마사지 - 남원 출장마사지 Jetstar Hotels, Biloxi at JW Marriott Biloxi. 충주 출장안마 Enjoy 24/7 friendly customer service and online booking.